Jarang Dilirik, Inilah 10 Program Studi dengan Peminat Paling Sedikit Jalur SNBP di UGM, Apakah Ada Prodi Impianmu?
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Bicara soal Universitas Gadjah Mada (UGM), banyak calon mahasiswa langsung membayangkan program studi populer seperti Kedokteran, Ilmu Komunikasi, atau Psikologi.
Padahal, UGM punya puluhan prodi lain yang tidak kalah menarik, meski peminatnya tidak sebanyak prodi-prodi favorit tersebut.
Menariknya, ada beberapa prodi di UGM yang memiliki tingkat persaingan lebih rendah karena jumlah peminatnya sedikit.
Ini tentu menjadi peluang besar buat kamu yang ingin menjadi bagian dari kampus legendaris ini, sekaligus belajar di bidang yang mungkin masih jarang diminati tapi punya prospek menjanjikan.
Berikut 10 prodi di UGM dengan jumlah peminat paling rendah di SNBP pada tahun 2024 yang dikutip dari laman resmi SNPMB:
- Proteksi Tanaman (Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan) – Sarjana
- Daya Tampung 2025: 23
- Peminat 2024: 83
- Prodi ini berfokus pada upaya perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Cocok untuk kamu yang tertarik mendalami agrikultur dan ingin berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.
- Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat – Sarjana Terapan
- Daya Tampung 2025: 18
- Peminat 2024: 83
- Program ini mengajarkan perawatan dan pengelolaan alat berat yang digunakan dalam berbagai proyek konstruksi dan tambang. Prospeknya sangat besar di sektor industri berat.
- Sistem Informasi Geografis – Sarjana Terapan
- Daya Tampung 2025: 18
- Peminat 2024: 89
- Prodi ini berfokus pada teknologi pemetaan dan analisis data spasial yang penting untuk perencanaan tata ruang dan mitigasi bencana.
- Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol – Sarjana Terapan
- Daya Tampung 2025: 22
- Peminat 2024: 89
- Menggabungkan teknologi dan otomasi, prodi ini sangat relevan di era industri 4.0. Lulusannya banyak dibutuhkan di bidang manufaktur dan pengolahan energi.
- Mikrobiologi Pertanian – Sarjana
- Daya Tampung 2025: 11
- Peminat 2024: 92
- Fokus pada penelitian mikroorganisme yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian.
- Teknologi Veteriner – Sarjana Terapan
- Daya Tampung 2025: 27
- Peminat 2024: 98
- Prodi ini mengajarkan aplikasi teknologi di dunia kedokteran hewan, termasuk kesehatan ternak dan pengembangan produk hewan.
- Ilmu Tanah – Sarjana
- Daya Tampung 2025: 23
- Peminat 2024: 98
- Ilmu Tanah adalah bidang yang mempelajari struktur, komposisi, dan manajemen tanah, terutama untuk keperluan agrikultur dan lingkungan.
- Fisika – Sarjana
- Daya Tampung 2025: 21
- Peminat 2024: 97
- Prodi ini cocok untuk kamu yang tertarik mendalami teori dan aplikasi fisika, termasuk di bidang energi, material, dan teknologi.
- Teknik Sumber Daya Air – Sarjana
- Daya Tampung 2025: 15
- Peminat 2024: 98
- Berfokus pada pengelolaan air untuk berbagai kebutuhan, termasuk irigasi, pengendalian banjir, dan konservasi lingkungan.
- Pengelolaan Hutan – Sarjana Terapan
- Daya Tampung 2025: 27
- Peminat 2024: 109
- Bidang ini mengajarkan tentang pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan. Prospeknya sangat besar di sektor lingkungan dan kehutanan.
Baca Juga: Kalahkan UGM, UNS Punya 96 Jurusan Lho, Masuk 10 Besar PTN dengan Prodi Terbanyak di Indonesia, Solusi Pas Buat yang Mau SNBP dan SNBT Nih!
Kesimpulan
Prodi-prodi di atas mungkin tidak sepopuler Kedokteran atau Ilmu Komunikasi, tetapi justru bisa menjadi jalan pintas bagi kamu untuk masuk UGM tanpa harus bersaing dengan ribuan peminat.
Selain itu, prospek kerja dari program studi ini tetap menjanjikan, terutama di bidang yang spesifik dan terus berkembang.
Apakah ada prodi impianmu? Atau mungkin masih bingung memilih prodi, jangan ragu untuk mempertimbangkan 10 prodi ini.
Siapa tahu, bidang yang jarang dilirik orang ini justru menjadi kesempatan emas untuk meraih masa depan cerah di UGM.
Referensi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (n.d.). Daftar Perguruan Tinggi Negeri dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Artribusi : Rian Aryandani, Mahasiswa Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Posting Komentar